Pesona Bukit Batu Kursi

Pesona Bukit Batu Kursi

Buleleng barat terkenal dengan wisata Baharinya yang terletak di wilayah perairan Desa Pemuteran. Namun, selain wisata Bahari yang telah mendunia, kini di Desa Pemuteran juga terdapat wisata baru yang dikelola oleh banjar Yeh Panes Kangin dan Banjar Yeh Panes Kauh, wisata tersebut disebut dengan Bukit Batu Kursi. Dinamakan Batu Kursi karena pada bagian puncak terdapat sebuah pura yang di dalamnya terdapat batu berbentuk kursi dengan dimeter sekitar 20meter. Bukit ini tepat berlokasi dibelakang Pura Mutering Jagat atau lebih dikenal dengan Pura Pemuteran. Untuk mencapai puncak para pengunjung harus rela berjalan kaki menaiki ratusan anak tangga sepanjang 700 meter.

Ada pula hal-hal yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke tempat tersebut. Diantaranya terdapat bendera kuning dan merah, jika track atau jalur yang kita lalui terdapat bendera kuning, jalur tersebut aman. Begitu pula sebaliknya. 

Pengunjung tidak boleh masuk ke area Pura yang berada pada bagian puncak bukit kecuali untuk bersembahyang. Untuk dapat menikmati panorama indah dari atas bukit, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar 5000/orang untuk lokal dan 10.000/orang untuk mancanegara.Dari atas bukit pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang sungguh luar biasa. Hampir sebagian wilayah perairan Buleleng Barat terlihat dari atas bukit.

Pelaku pariwisata Wayan Sudiana mengatakan, sejak dibuka sekitar 5 bulan yang lalu sebagai tempat wisata, pengunjung mulai banyak berdatangan mulai dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan perharinya dapat mencapai 300 pengunjung.

Awalnya tempat tersebut hanyalah sebuah pura yang dikunjungi pamedek untuk bersembahyang tatkala terdapat sebuah piodalan. Namun saat ini, dengan dipelopori oleh anak-anak muda Desa Pemuteran, jalur Pura Batu Kursi dapat dijadikan sebuah potensi wisata yang menarik.

Dengan adanya objek wisata Bukit Batu Kursi, tentu ada banyak pihak yang diuntungkan. Salah satunya adalah pedagang yang berjualan disekitar Pura Mutering Jagat atau Pura Pemuteran. Seperti yang disampaika Pelaku pariwisata Wayan Sudiana.

Tidak ada keistimewaan tersendiri yang dimiliki oleh Bukit Batu Kursi. Namun pemandangan bukit hijau dan hamparan laut yang luas yang terlihat dari atas bukit menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Dimusim hujan, tumbuhan apapun pasti akan terlihat hijau dan menyejukkan. Begitu pula dengan Bukit Batu Kursi yang terlihat hijau nan sejuk tatkala musim hujan. Lalu bagaimanakah upaya untuk menjaga Bukit Batu Kursi tetap Hijau?????????

Dibalik namanya yang unik, terdapat sebuah cerita yang menarik. Bagaimanakah kisah berdirinya Pura Batu Kursi??? Simak pada episode selanjutnya...

Pura Bukit Batu Kursi terletak dibelakang Pura Mutering Jagat atau Pura Pemuteran tepatnya di bagian Puncak objek wisata Bukit Batu Kursi. Ada hal unik yang ada dalam Pura tersebut yakni sebuah batu besar dengan diameter mencapai 20 meter berdiri tegak dengan berbentuk layaknya sebuah kursi duduk. Tidak ada prasasti ataupun lontar tertulis yang menggambarkan sejarah Pura. Konon cerita tersebut diketahui oleh sesepuh desa yang kemudian ditutur tinularkan.

 

Mangku Alit Desa Pemuteran Jro Ketut Wirdika menceritakan, pada tahun 1984 pura tersebut hanyalah sebuah Batu biasa. Tidak ada satu wargapun yang menyadari bahwa batu tersebut berbentuk seperti sebuah kursi.

Keberadaan batu tersebut pun disadari oleh seorang paranormal yang bernama Jro Nyoman Cara yang senang bertapa. Beliau mengalami trance saat bertapa di Batu tersebut. Selanjutnya ada seorang Anak Agung dari Puri Pamecutan yang mendapat wangsit bahwa disekitar lokasi terdapa Batu Makorsi atau Batu berbentuk Kursi.

Mangku Alit Pemuteran Jro Ketut Wirdika mengatakan, yang berstana di Pura Batu Kursi tersebut adalah Bhatara Lingsir Bagawan Cakru Geni yang masih berkaitan dengan Pura Pucak Manik.

Banyak sekali kejajdian aneh yang ditemui di sekitar Pura Batu Kursi. Seperti yang dialami sendiri oleh Jro Mangku Alit Ketut Wirdika. Beliau pernah menemukan jejak cakar Harimau yang begitu besar pada ebuah pohon. Menurut cerita tetua, apabila ditemukan hl semacam itu diartikan Ida sedang mengasah atau mempertajam kuku.

Selain keunikan yang dimiliki Pura Batu Kursi, juga sebagai tempat untuk memohon keberuntungan. Akan tetapi harus berdasarkan hati yang tulus dan kesucian pikiran. Seperti diungkapkan Jro Mangku Alit Ketut Wirdika.

Ternyata selain memiliki panorama indah yang dapat dinikmati dari atas Bukit Batu Kursi, terdapat sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa.