Candi Budha Kalibukbuk, Bangunan Kuno pada Abad ke VIII Masehi
Candi
Buddha Kalibukbuk
source : google |
Berdasarkan
data arkeologis Agama Buddha sudah berkembang di abad VIII Masehi pada zaman
Bali Kuno, termasuk di Bali Utara (Buleleng). Apalagi Bali Utara merupakan
pintu masuk pengaruh budaya dari luar baik Buddha maupun Hindu. Hal ini
dibuktikan dengan ditemukan beberapa artefak Buddhis berupa stupika, materai
tanah liat, arca perunggu, alat-alat upacara, dan kompleks percandian di situs
Kalibukbuk. Penemuan situs kompleks percandian Buddhis di Kalibukbuk sebagai tempat
untuk pemujaan Buddha, menunjukkan bahwa Agama Buddha sudah berkembang di Bali
Utara sejak abad VIII – XIV Masehi. Pada
situs ini terdapat tiga buah candi, yaitu candi induk berdenah oktagonal dan
dua candi perwara yang denahnya
berbentuk bujursangkar, yang fungsinya sebagai tempat sembahyang umat buddhis
di Bali Utara pada masa lampau.
Penemuan
situs ini diawali dengan ditemukan stupika
dan materai dari tanah liat di
belakang sebuah hotel yaitu Hotel Angsoka ketika dilakukan penggalian sebuah
kolam renang pada tahun 1991 oleh penduduk setempat. Pada tahun 1994, ditemukan lagi benda yang
serupa di tegalan milik Anak Agung Sentanu ketika dilakukan penggalian sumur
oleh penduduk setempat. Temuan – temuan tersebut membuat Balai Arkeologi
Denpasar melakukan penelitian di situs Kalibukbuk dari tahun 1994 sampai tahun
2002. Setelah studi ini dilakukan dilanjutkan dengan studi teknis arkeologi
yang dilakukan oleh BP3 Bali Wilayah Kerja Provinsi Bali, NTB, dan NTT pada
tahun 2002. Kegiatan penggalian (ekskavasi) pada situs ini ditemukan beberapa
artefak berupa batubata berhias motif sulur-suluran, relief gajah dan ghana, yang merupakan bagian dari candi,
juga ditemukan 100 buah stupika di
dalam sumuran candi perwara sebelah barat, dan di bagian bawah dari temuan stupika ini terdapat susunan batu
andesit. Sedangkan stupika yang
ditemukan di bawah candi perwara sebelah timur keadaannya sudah teraduk. Berdasarkan temuan-temuan itu Balai Arkeologi
Denpasar berkesimpulan bahwa situs Kalibukbuk ini berasal dari abad VIII – XIV
Masehi.
Kompleks
Candi Kalibukbuk menghadap ke arah tenggara. Hal ini dapat diketahui karena
pada induk candi terdapat tangga yang berada di sisi tenggara. Bangunan stupa
tersebut pada saat ditemukan sebagaian besar sudah rusak dan yang tersisa hanya
bagian dasarnya saja. Peninggalan lain yang ditemukan adalah berupa batu bata
yang dihias dengan motif sulur-suluran dan relief Ghana dengan posisi jongkok,
kedua tangan diangkat ke atas di samping kepala seperti posisi menahan beban di
atasnya. Dari sisa-sisa unsur dekoratif tersebut menghasilkan rekontruksi
bentuk candi utama berupa stupa dihias dengan relief Ghana berada di antara
lantai hiansan relief dan bagian atas kaki candi.
Ganesha
pada stupa menjadi petunjuk adanya sinkritisme Siwa-Budha di situs ini. Stupa
sebagai bangunan bugis yang menggunakan atribut Siwaistis, hanya dapat
dimungkinkan jika pendukung bangunnan suci tersebut mengembangkan sikap
toleransi antardua keyakinan yang berbeda. Penciptaan stupa Kalibukbuk sebagai
perpaduan harmonis unsur Budha dan Siwa (Hindu) mencerminkan sikap toleransi
yang tinggi di antara pemuluknya dan bahkan kedua ajaran itu melebur menjadi aliran Siwa-Budha.
Sekarang ini Stupa Kalibukbuk difungsikan oleh masyarakat sebagai media
pemujaan baik bagi umat Buddha maupun umat Hindu, seperti pada Hari Raya
Saraswati banyak umat Hindu datang mengadakan persembahyangan pada situs ini.
Berdasarkan temuan dan
studi teknis dari BP3 Bali sejak tahun 2002, maka pada tahun 2004 mulai
dilakuakan pemugaran dalam rangka pelestariannya dan baru kelar pada tahun
2008.
SUMBER : Anak Agung Ngurah Sentanu (Puri Manggala Lovina)
SUMBER : Anak Agung Ngurah Sentanu (Puri Manggala Lovina)
Saya benar-benar akan berterima kasih kepada Allah atas kebaikan yang Anda lakukan dengan membantu saya dan hari ini saya mendapat pinjaman Rp120.000.000,00 untuk menyelesaikan masalah saya.
BalasHapusSaya menerima telepon saya pagi ini peringatan dari CIMB bank saya mengkonfirmasikan bahwa saya memperoleh pinjaman pada account saya berhasil.
Saya berterima kasih kepada wanita Nyonya Deborah karena saya menjaga kepercayaan saya pada Anda dan oleh kasih karunia Allah, saya telah menerima pinjaman saya berhasil.
Terima kasih banyak.
Saya juga akan memberitahu Anda teman-teman dan orang-orang terkasih yang membutuhkan pinjaman. Terima kasih banyak Madam Deborah, saya berdoa bahwa Allah bersama Anda.
Hubungi Ibu Deborah melalui
email: avantloanson@gmail.com
W / A: +13864879929